Berporos dan bercermin kepada demokrasi maka untuk ke empat kalinya Milanisti Indonesia kembali mengadakan Pemilihan Raya. Kali ini Pemira di gelar guna mencari calon presiden dan wakil presiden MI untuk periode 2015-2018. Jauh dari hari pencoblosan, 10 Mei 2015, terbentuklah tim formatur yang bekerja secara koorperatif bersama 88 sezione yang telah menyatakan siap untuk memberikan suara dalam
pemungutan suara nanti.
Jika bicara pemungutan suara, tentunya harus ada kandidat yang akan terpilih kan? Siapa saja mereka?
Yakin dapat membawa perubahan dan semakin membesarkan nama komunitas MI, diusungkanlah tiga kandidat calon presiden juga wakilnya masing-masing, mereka adalah Arir & Rifky Kahfi Abdallah yang berada
di urutan nomor satu, di ikuti Toel Maldini & Danar Setya di nomor urut dua, serta Arrival Amran & Revli Nasri di nomor urut tiga, yang telah menyiapkan visi dan misi juga program kerja andai kata mereka memenangkan Pemira dan terpilih sebagai presiden dan wapres MI yang baru.
Ketika nama-nama calon presiden telah di umumkan oleh tim formatur, tak anyal masing-masing calon presiden mengundang perhatian member-member resmi MI yang tersebar di ratusan kota se-Indonesia.
Berbagai bentuk dukungan kepada capres idola pun mulai bermunculan ketika sebelum dan sesudah kampanye dimulai, banyak member menyuarakan dukungan mereka lewat sosial media seperti Twitter, Facebook, Path, dll.
Tepat pada hari pencoblosan, warna-warni bentuk Tempat Pemungutan Suara mulai terlihat dari foto yang di unggah masing-masing sezione juga basis di akun sosial media mereka. Keseruan Pemira MI ini berhasil mendapatkan apresiasi tinggi dari komunitas lainnya, pencapaian ini didapat berkat antusias 117 kota dengan jumlah 5.876 pemilih tercatat yang menyukseskan Pemira 2015.
Pemungutan suara telah diadakan, dalam dua hari kemudian akhirnya tim formatur melaporkan hasil perhitungan suara dimana pasangan nomor urut dua, Toel & Danar, dinyatakan sebagai pasangan yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak. Tongkat estafet pun di genggam keduanya dengan program kerja demi melanjutkan roda organisasi yang berdiri sejak 2003 silam. Berbagai ucapan selamat pun berdatangan, tidak hanya dari pendukung mereka saja tetapi datang juga dari pendukung capres lainnya, ini menandakan sebuah keharmonisasian dan soliditas di tubuh MI.
Dengan berakhirnya pesta demokrasi MI lewat Pemira dan dengan terpilihnya Toel & Danar sebagai presiden dan wakil presiden untuk periode 2015-2018, ini menjadi sebuah awal baru dari perjalanan tonggak organisasi MI.